Welcome !

"I hope you will found something here, more than things that you want to figure out!
Something more, Something special that can only be discovered by you !"

Kamis, 28 Juni 2012

MAHASISWA, Jadilah Manusia! Bukan 'Boneka'!

Hi Readers..
Sebelum menulis dan menyinggung tema 'Mahasiswa' ini, saya pribadi dengan segala kerendahan hati -sekedar informasi- ingin mengungkapkan dulu background saya sebelum mengulas substansi artikel ini..
Mungkin teman-teman semua sudah dapat menebak dari judulnya, bahawa saya disini akan menggambarkan sebuah fenomena-fenomena menyedihkan dibalik label angkuh predikat "MAHAsiswa" ini..
Saya sendiri adalah seorang mahasiswa program studi sosiologi (S1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di sebuah universitas muda di Indonesia. Tepatnya,  saya kuliah di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau..

Readers..
Dalam keseharian  saya sebagai seorang mahasiswa sosial politik, banyak hal yang gw lihat dan amati dengan seksama tentang fenomena-fenomena yang ada disekitar Mahasiswa -khususnya di kampus  saya- yang  saya yakini terjadi dimana-mana..
Nah, fenomena-fenomena universal inilah yang ingin  saya angkat disini sebagai bahan perenungan  saya sendiri dan tentunya teman-teman pada readers yang bijaksana..

Saya malu harus mengakui bahwa saat ini predikat kaum intelektual yang melekat pada status mahasiswa tampaknya sedikit berlebihan. Bagaimana tidak, faktanya masih sangat banyak mahasiswa yang sama sekali belum layak untuk disebut intelek..

Dari mulai sikap, perilaku, idealisme, pola pikir, peran, dan lain sebagainya masih sangat minus nilainya. Harus diakui juga hal ini tidak serta merta ditujukan pada seluruh yang berstatus mahasiswa, tentunya juga terdapat mahasiswa-mahasiswa sejati, yang mana benar-benar layak menyandang status mahasiswa sebagai kaum intelektual tersebut..

Berikut,  saya khusus akan membahas tentang mahasiswa yang tidak menjadikan dirinya menjadi manusia seutuhnya, ia lebih senang membiarkan dirinya menjadi boneka dan digerakkan oleh komando yang 'belum tentu benar'..

Yang sangat memprihatinkan dan menjadi pusat perhatian  saya adalah mereka-mereka yang mau-mau saja mengikuti 'order' tertentu tanpa mau memakai kemampuan analisisnya tentang yang benar dan yang salah.  Saya yakin seratus persen, seberapapun itu, tiap-tiap kepala tentunya memiliki daya dan kemampuan untuk berpikir secara sehat dan rasional tentang bagaimana suatu tindakan dikatakan baik, dan bagaimana sebaliknya..

Sebagai seorang mahasiswa  saya sangat tersinggung ketika ada segelintir 'oknum' yang mengatasnamakan mahasiswa namun tindakan dan aksinya sama sekali tidak luhur, dan jauh dari ekspektasi terhadap sosok mahasiswa itu sendiri. Bagaimana mungkin mereka yang 'mabuk' (dalam arti yang sebenarnya, meminum minuman keras) dan melakukan aksi anarkis itu bisa menyebut tindakan mereka sebagai perjuangan atas sebuah kebenaran?

Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang harusnya menjadi teladan itu justru mencontohkan nilai-nilai yang sama sekali tidak luhur. Membabi buta menyalahkan pihak-pihak tertentu akibat kekecewaan akan kepentingan pribadi/kelompoknya yang tidak terpenuhi dengan mengatasnamakan keadilan bagi seluruh kalangan tentunya tak layak disebut sebagai sebuah perjuangan yang luhur, terlebih lagi aksi tersebut menggunakan cara-cara anarkis dan dilakukan setelah mengkonsumsi minuman beralkohol..

Saya sangat yakin, bahkan anggota kelompok yang terlibat dalam aksi tersebutpun tau bahwa hal itu salah!
Namun anehnya masih saja mereka berani mengatakan bahwa mereka berada dalam pihak yang benar. Itu hal yang sangat memalukan! Tindakan yang hanya pantas dilakukan oleh Pecundang saja. Apakah kalian suka menjadi pecundang teman??

Disini  saya tidak ingin menyalahkan semua yang terlibat sebagaimana gambaran diatas terjadi. Tidak!
Karna  saya yakin sekali, bahwa jika diteliti lebih jauh, kebanyakan dari mereka hanyalah korban dan kepemimpinan yang buruk. "Pemimpin" dan "Otak" dari segala bentuk aksi buruk itulah terdakwa yang sebenarnya. Merekalah yang paling patut dipersalahkan!

Sebagian dari rekan-rekan mahasiswa yang terlibat hanyalah korban, boneka, pion, dan apalah namanya yang terjebak dalam kepemimpinan yang salah. Mereka digerakkan oleh pemimpin yang salah hingga ikut-ikutan terlibat melakukan kesalahan yang tidak perlu mereka lakukan sebenarnya..

Disinilah substansi posting-an ini saya tulis..
JADILAH MANUSIA ! Bukan 'BONEKA' !

Gunakanlah kemampuan berpikir yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita semua. Gunakanlah daya analisis yang kritis terhadap sebuah gagasan sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu. Karna pada dasarnya kita semua bisa menjadi MANUSIA, bukan BONEKA yang bisa dengan mudah digerakkan oleh pemimpin disekitar kita..

Cerdaslah karna kita memang dilahirkan untuk cerdas!
Otak, Ilmu, dan Hati diberikan kepada kita harusnya sudah lebih dari cukup untuk kita semua agar tidak menjadi bodoh..

"SETIAP DETIK ADALAH GURU
TIAP KONDISI ADALAH ILMU
TIAP PROSES ADALAH PEMBELAJARAN"

Dan untuk melewati itu semua kita hanya butuh 1 hal yang wajib hukumnya untuk dipenuhi..
1 hal itu sederhana, "Selalulah Hadirkan Tuhan dalam Hati kita semua.."
Jika demikian, kemungkinan dan kecenderungan untuk melakukan kesalahan akan semakin diperkecil..
Jika demikian, mengedepankan sebuah kebenaran sejati diatas kepentingan pribadi/kelompok akan menjadi lebih 'mungkin' dan 'murni'..

Sejarah telah sangat banyak mencatat orang-orang pintar yang menjadi penjahat..
Maka jadilah golongan intelektual yang benar-benar hanya akan membela nilai-nilai kebenaran..
Jika benar ingin berjuang untuk orang lain, maka pikirkanlah kepentingan mereka, bukan malah menyelipkan keuntungan-keuntungan pribadi dalam prakteknya..

Saya harap, artikel ini dapat bermanfaat bagi  saya sendiri sebagai penulis dan teman-teman pembaca sekalian yang bijaksana..
Ayo, mulailah kebaikan itu dari hal terkecil bagian diri kita sendiri..
Ayo cerdas, Ayo jadi Manusia Seutuhnya !

HIDUP MAHASISWA !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar